Minggu, 24 April 2011

PRINSIP-PRINSIP YANG HARUS DIPAHAMI INVESTOR DAN MANAJER KEUANGAN

Sewaktu sekolah, saya diajari bahwa tujuan dibentuknya suatu perusahaan adalah mencari laba sebanyak-banyaknya alias memaksimalkan keuntungan perusahaan. Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar. Tujuan utama dibentuknya entitas perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan. Memang benar bahwa secara mikro tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan menekankan pada efisiensi pemanfaatan barang modal. Sayangnya, hal ini mengabaikan kompleksitas permasalahan dunia nyata yang harus diperhatikan manajer keuangan dalam membuat suatu keputusan. Dalam kenyataannya dua masalah penting yang tidak tercakup dalam tujuan maksimalisasi keuntungan ini adalah waktu dan ketidakpastian.
Perumusan tujuan maksimalisasi kekayaan pemilik perusahaan dilakukan dengan memodifikasi tujuan maksimalisasi keuntungan agar mampu menghadapi perubahan lingkungan operasional yang kompleks. Maksimalisasi kekayaan pemilik perusahaan dilakukan dengan memaksimalkan nilai perusahaan, yang biasanya tercermin dalam nilai saham, karena keputusan keuangan perusahaan tercermin di dalamnya.

Setelah memahai tujuan dari perusahaan, maka seorang investor maupun manajer keuangan harus memahami beberapa prinsip yang harus dipegang berkaitan dengan manajemen keuangan suatu perusahaan.

Prinsip Pertama: Keseimbangan Risiko dan Pengembalian

Kita menginvestasikan uang yang kita miliki untuk mendapatkan tingkat pengembalian minimum yang harus lebih besar dari tingkat inflasi yang diperkirakan atas keputusan investasi tersebut. Jika kita tidak menerima pengembalian yang cukup atas perkiraan tingkat inflasi yang mungkin terjadi, tentu kita akan menanamkan modal pada barang-barang yang mempunyai inflasi harga yang tinggi. Adalah tidak akan menarik untuk menunda konsumsi jika investasi yang kita punyai memiliki daya beli terus menurun. Yang selalu diingat adalah “menitikberatkan tingkat pengembalian yang diharapkan daripada tingkat pengembalian aktual.” Jangan menambah risiko, kecuali ada kompensasi tambahan pengembalian atas investasi.

Prinsip Kedua: Nilai Waktu Uang

Masih ingat harga jajanan anda waktu SD? Waktu kelas 1 SD, saya hanya diberi uang saku seratus rupiah. Sekarang bias apa Anda dengan uang saku segitu? Konsep dasar dalam keuangan adalah uang yang dikaitkan dengan waktu. Uang yang diterima pada sekarang akan jauh lebih berharga dibanding dengan uang yang akan diterima tahun depan. Konsep nilai waktu dari uang mengacu pada opportunity cost (yang diperoleh dengan mengasumsikan tingkat bunga tertentu) dalam menarik semua pendapatan dan pengeluaran pada masa depan ke masa sekarang.

Nantikan prinsip-prinsip selanjutnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar