Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 Maret 2011

BEDANYA ZAKAT DAN PAJAK

Sebenernya pajak ama zakat itu sama enggak sih. Ada yang bilang sama. Sampe-sampe bikin buku Zakat=Pajak. Namun, perlu diingat...setahu saya para 'ulama kibar baik dari generasi salaf maupun khalaf menyatakan bahwa zakat berbeda dengan pajak. Daripada bingung, saya kutipkan sebuah posting dari www.dhuha.net. Selamat menyimak.

Question:

Respected scholars, As-salamu `alaykum. As a Canadian Muslim I pay taxes to the government, which takes up a major portion of my income. It is my understanding that a portion of the taxes thus collected by the government goes to the poor and those who work to collect them. This being the case, can I consider myself as being absolved from the duty of paying zakah? Jazakum Allahu khayran.

Sabtu, 18 Desember 2010

CHEAT....NOTHING!!!!


Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya: Apa hukum berbuat curang (menyontek) ketika ujian? Saya lihat, banyak mahasiswa yang melakukan kecurangan lalu saya menasehati mereka, tapi mereka malah mengatakan “ini tidak apa-apa”.


Jawaban
Curang dalam ujian, ibadah, atau mu’amalah hukumnya haram, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
"Barangsiapa mencurangi kami maka bukan dari golongan kami"
(Hadits Riwayat Muslim, kitab Al-Iman no. 101)


Di samping itu, hal tersebut dapat menimbulkan banyak madharat baik di dunia maupun di akhirat. Maka seharusnya menghindari perbuatan tersebut dan saling mengingatkan untuk meninggalkannya.
[Al-Fatawa, Kitab Ad-Da’wah, hal. 157, Syaikh bin Baz]


http://www.study-islam.web.id/2010/12/no-more-cheating.html

Jumat, 23 Juli 2010

AKU DAN SBY



Aku adalah segelintir hamba Allah yang ditaqdirkan hidup di bumi Indonesia. Sedangkan SBY adalah presiden dan pemimpinku. Dan yang aku ketahui beliau adalah sorang muslim dan aku belum pernah melihat beliau melakukan tindakan kekufuran yang nyata. Kewajibanku, sebagai anak bangsa adalah selalu mentaati perintahnya selama perintah itu tidak melanggar syari’at Tuhanku.

Allah Yang Maha Mulia berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan taatilah ulil amri diantara kalian”.

Ayat ini adalah sangat jelas bahwasannya Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk mentaati Allah dan Rasul-Nya serta mentaati Ulil Amri.

Senin, 03 Mei 2010

WANITA IDAMAN

Seperti apakah wanita idaman Anda? Kalo saya yang...


Memiliki Agama yang Bagus

Ini kriteria utama bung. Bayangkan saja, apa jadinya anak kita kalo ntar punya ibu yang tak tau agama (naudzubillah)?! Padahal, pendidikan pertama yang dijalani seorang anak adalah pendidikan di rumah. Yang tentu saja guru utamanya adalah sang ibu. Umar bin Khattab pernah berkata, "Kejahatan pertama yang dilakukan seorang ayah terhadap anaknya adalah memilihkan untuknya ibu yang tidak sholihah."

Wanita idaman ya wajib beraqidah yang bener. Kenapa? Ya iyalah, aqidah itu pondasi utama. Kalo pondasinya lemah bakal hancur deh tu bangunan. Wanita idaman pasti gak suka baca ramalan-ramalan yang geje.

Dia paham tentang hukum-hukum Islam yang berkenaan dengan dirinya dan juga untuk mengurus keluarga nantinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan seorang pria untuk memilih perempuan yang baik agamanya. Beliau bersabda, “Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi.” (HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1446, dari Abu Hurairah).

Sekedar mengingatkan aja, lafal hadist di sini dhomirnya ha (nya) refers to wanita. Jadi bukan agama ortunya, bukan harta ortunya dst...^_^

Sabtu, 24 April 2010

KAMU DUSTA!!!

Dari Sulaiman bin Yasar, dia berkata:

Suatu saat, ketika orang-orang mulai bubar meninggalkan majelis Abu Hurairah -radhiyallahu'anhu-, maka Natil -salah seorang penduduk Syam- (beliau ini adalah seorang tabi'in yang tinggal di Palestina, pent) berkata kepadanya, “Wahai Syaikh, tuturkanlah kepada kami suatu hadits yang pernah anda dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.”

Abu Hurairah menjawab,

“Baiklah. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya orang-orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah: [Yang pertama] Seorang lelaki yang telah berjuang demi mencari mati syahid. Lalu dia dihadirkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sekiranya akan diperolehnya, sehingga dia pun bisa mengenalinya.

Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah kamu lakukan untuk mendapatkan itu semua?”. Dia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu sampai aku menemui mati syahid.” Allah menimpali jawabannya, “Kamu dusta. Sebenarnya kamu berperang agar disebut-sebut sebagai pemberani, dan sebutan itu telah kamu peroleh di dunia.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya dalam keadaan tertelungkup di atas wajahnya hingga akhirnya dia dilemparkan ke dalam api neraka.

KISAH SEORANG WARTAWATI YANG MENYAMAR MENENAKAN CADAR

Sosok perempuan mengenakan baju abaya hitam lengkap dengan cadarnya menjadi pusat perhatian para pengunjung mall Itäkeskus di kota Helsinki, kota terbesar di negara Finlandia. Tak seorang pun tahu bahwa sosok dibalik niqab itu bukan seorang perempuan Muslim betulan tapi seorang wartawati, non-Muslim, dari surat kabar Helsingin Sanomat, salah satu surat kabar terbesar di kawasan Skandinavia.

Nama wartawati itu Katja Kuokkanen. Ia sengaja menyamar menjadi menjadi perempuan Muslim karena ingin merasakan sendiri bagaimana rasanya mengenakan busana muslim lengkap dengan cadarnya di tengah masyarakat Finlandia yang masih asing dengan agama Islam, bagaimana rasanya ditatap dengan pandangan aneh dan takut dari orang-orang disekitarnya. Kuokkanen menuliskan pengalaman dan perasaannya saat dan setelah mengenakan niqab. Inilah yang ditulisnya ...

Niqab dari bahan sifon berwarna hitam kadang melorot dan menutupi kedua mata saya. Suatu ketika saya tersandung dan membentur bahu seorang laki-laki di sebuah toko barang-barang etnik. Laki-laki itu membuat gerakan tangan meminta maaf, tapi dengan sikap tak acuh seperti yang biasa terjadi. Lalu lelaki itu menengok ke arah saya dan menyadari bahwa saya seorang perempuan yang mengenakan abaya dan cadar, pakaian khas perempuan Muslim. Tiba-tiba laki-laki itu dengan sedikit membungkuk mengulangi lagi permohonan maafnya. Saya mengira dia orang Arab dari dialegnya saat meminta maaf. Saat itu saya merasakah hal yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya karena diperlakukan dengan begitu hormat oleh orang lain.

Senin, 12 April 2010

TIGA PERTANYAAN

Aku ingin bertanya kepada engkau saudaraku,
hanya pertanyaan dengan jawaban Ya atau Tidak.
Yang aku berharap atasnya
mampu kita jawab dengan benar.
Benar yang sejati...yang ruju' pada Ilahi.

Pertama.
Apa yang didakwahkan para Rasul pertama kali?
Tegaknya khalifah a.k.a. kekuasaan
atau Tegaknya tauhid yang mana hanya menjadikan Alloh satu-satunya Ilah yang berhak tuk diibadahi?
Bukankah semua nash yang shahih sepakat,
tegaknya tauhid adalah dakwah yang pertama kali?

Jumat, 09 April 2010

BINGKISAN MUNGIL UNTUK PEJABAT


Hukum hadiah yang ditujukan kepada pejabat, biasa dibahas oleh para ulama ketika membicarakan hukum hadiah untuk seorang hakim. Namun, ketentuan ini juga berlaku untuk semua pejabat negara, anggota DPR, dan lain-lain.

Dalam Duror al-Hukkam fi Syarh Majallah al-Ahkam al-Adliyyah: 13/95--98 disebutkan: 

Hukum menerima hadiah yang diberikan oleh seseorang, karena pihak yang diberi hadiah memiliki jabatan tertentu, adalah haram. Sebabnya adalah, ketika Rasulullah mengetahui bahwa ada seorang pegawai baitul-mal yang menerima hadiah, Nabi berkhotbah di atas mimbar, seraya berkata (yang artinya), 

“Andai dia duduk di rumah ibu dan bapaknya, apakah dia akan mendapatkan hadiah?” (Hr. Bukhari)

Kamis, 25 Maret 2010

BAGAIMANA PRINSIP DAN PAHAM SURURI?

Pertanyaan

Syaikh DR Muhammad Musa Alu Nashr ditanya : Kita mengetahui kebenaran dan keorisinilan dakwah salafiyyah, namun yang disayangkan datang pengkaburan dan kekacauan yang didalangi oleh orang-orang Sururi, yang kutanyakan ialah apa itu paham Sururi dan bagaimanaa kaedah dan prinsip mereka agar dapat diketahui dan kita dapat menghukumi seseorang dengan kaedah ini ?

Jawaban

Sururiyyah ialah jamaah Hizbiyyah yang muncul pada tahun belakangan ini, dia tidak diketahui kecuali seperempat abad belakangan ini, karena mereka selalu bersembunyi dibalik salafiyyah hingga sekarang.

Sebenar mereka memiliki kaedah dasar dari Ikhwanul muslimin yang selalu berdiri diatas sirriyah (gerakan bawah tanah) membangkitkan massa untuk gerakan politik dengan mempengaruhi mereka,mencemoohkan dan meremehkan ulama Rabbani seperti Syeikh Albani, Ibn Baaz, dan Utsaimin Mereka mengganggap mereka sebagai Ulama yang hanya tahu perkara-perkara haid dan nifas.

Sabtu, 06 Februari 2010

KEMULIAAN, HANYA DENGAN KEMBALI KEPADA MANHAJ SALAF

Segala puji adalah milik Allah. Pujian dan keselamatan semoga terlimpah kepada Nabi akhhir zaman Muhammad bin Abdullah, para sahabatnya, dan segenap pengikut mereka yang setia. Amma ba’du.

Saudaraku, semoga Allah menyadarkan hati kita dari kelalaian dan penyimpangan, sesungguhnya kemuliaan yang didambakan oleh kaum muslimin tidak akan pernah diraih kecuali dengan menjunjung tinggi ajaran al-Qur’an. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam –yang tidak berbicara dengan hawa nafsunya- telah mengabarkan kepada kita, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat sebagian orang dengan sebab kitab ini dan akan merendahkan sebagian yang lain dengan sebab kitab ini pula.” (HR. Muslim)


Senin, 30 November 2009

PRINSIP-PRINSIP DALAM MENGAMBIL DAN MENGGUNAKAN DALIL

1. Sumber aqidah (aqidah di sini adalah umum meliputi semua hal dalam agama) adalah Qur'an, Sunnah Rasululloh yang shohih, dan Ijma' Salafush Sholih. Adapun qiyas hanya dipakai saat darurat dan tidak dipakai untuk masalah aqidah (dalam arti sempit).

2. Setiap Sunnah yang shohih dari Rasululloh wajib diterima meski sifatnya ahad.

3. Yang menjadi rujukan dalam memahami Qur'an dan Sunnah adalah nash-nash yang menjelaskannya, pemahaman salafush sholih dan imam-imam yang mengikuti mereka, serta dilihat arti yang benar dalam bahasa Arab. Jika hal tersebut sudah benar, maka tidak dipertentangkan lagi dengan hal-hal yang bersifat kemungkinan dalam bahasa.

4. Semua prinsip-prinsip agama telah dijelaskan oleh Rasululloh. Siapapun tidak berhak mengadakan sesuatu yang baru yang tidak ada contoh sebelumnya (dalam agama). Apalagi sampai mengatakan hal tersebut bagian dari agama.

Jumat, 27 November 2009

DALIL-DALIL YANG MENUNJUKKAN TERPELIHARANYA SUNNAH

Pertama:
 
Firman Allah:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr:9)

Adz-Dzikr dalam ayat ini mencakup Al-Qur’an dan –bila diteliti dengan cermat- mencakup pula As-Sunnah.

Sangat jelas dan tidak diragukan lagi bahwa seluruh sabda Rasulullah yang berkaitan dengan agama adalah wahyu dari Allah sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

“Dan tiadalah yang diucapkannya (Muhammad) itu menurut kemauan hawa nafsunya.” (Q.S. An-Najm:3)

Tidak ada perselisihan sedikit pun di kalangan para ahli bahasa atau ahli syariat bahwa setiap wahyu yang diturunkan oleh Allah merupakan Adz-Dzikr. Dengan demikian, sudah pasti bahwa yang namanya wahyu seluruhnya berada dalam penjagaan Allah; dan termasuk di dalamnya As-Sunnah.

Segala apa yang telah dijamin oleh Allah untuk dijaga, tidak akan punah dan tidak akan terjadi penyelewengan sedikitpun. Bila ada sedikit saja penyelewengan, niscaya akan dijelaskan kebatilan penyelewengan tersebut sebagai konsekuensi dari penjagaan Allah. Karena seandainya penyelewengan itu terjadi sementara tidak ada penjelasan akan kebatilannya, hal itu menunjukkan ketidak akuratan firman Allah yang telah menyebutkan jaminan penjagaan. Tentu saja yang seperti ini tidak akan terbetik sedikitpun pada benak seorang muslim yang berakal sehat.

Jumat, 13 November 2009

DILEMA SIMALAKAMA (7)

S: “Ananda, justru tanggungjawab ada di pundak Ananda sebagai juru dakwah. Saat kampanye, adalah saat Ananda pertama kali berjumpa dengan kaum muslimin dan mungkin tidak akan pernah lagi Ananda berjumpa dengan mereka. Mengapa Ananda tidak berusaha menyelamatkan mereka dengan hal-hal yang pokok? Padahal masalah sesungguhnya yang hakiki yang sedang menyelimuti mereka adalah sesuatu yang akan mejerumuskan mereka ke dalam neraka? Yaitu syirik dan penyimpangan ibadah. Adakah masalah yang lebih besar dari itu sehingga Ananda mengesampingkannya? Inilah yang saya maksud dengan realita yang kedua. Yaitu bahwa dakwah demokrasi akan menghambat penyampaian kebenaran dengan alasan untuk kerukunan umat (bukan persatuan umat lho!).”

K: “Pak Sholeh, apa yang akan Bapak nasehatkan untuk diri saya?”

S: “Ananda, demokrasi adalah sesuatu yang dharuri. Begitu (bahkan) kata sebagian ulama yang membolehkan demokrasi. Namun herannya, ada diantara kaum muslimin yang bangga dengan julukan pejuang-pejuang demokrasi. Padahal, apabila kita melihat prinsip-prinsip demokrasi, maka semakin suatu negara menuju kepada kesempurnaan demokrasi, maka setiap orang akan semakin bebas untuk mengeluarkan ide dan pendapatnya.

DILEMA SIMALAKAMA (6)

S: “Baiklah, tadi Ananda sebut-sebut tentang menyelamatkan kaum muslimin. Sekarang saya mau bertanya, siapa sebenarnya yang harus Ananda selamatkan di antara kaum muslimin itu?”

K: “Tentunya yang paling penting adalah saya sendiri. Kemudian keluarga saya serta kaum muslimin seluruhnya. Kira-kira begitulah kalau saya urutkan menurut
skala prioritas.”

S: “Baiklah. Lalu, apa sih sebenarnya yang harus diselamatkan dari diri Ananda,
keluarga Ananda, dan kaum muslimin tadi.”

K: “Agar tidak jatuh pada kesyirikan baik besar maupun kecil. Itu yang paling utama, karena itulah inti dakwah para Nabi. Hal itu menjadi yang paling utama, karena itu adalah masalah surga dan neraka. Allah telah berfirman: 

‘Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selain itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.’ (An Nisa’ : 48)."

DILEMA SIMALAKAMA (5)

K: “Pak Sholeh, dengan alasan-alasan yang Bapak kemukakan, sekarang saya
minimal bisa menghargai pendapat orang-orang yang berbeda dengan saya. Yaitu orang-orang yang tidak setuju dengan demokrasi. Karena ternyata mereka pun mempunyai alasan yang tidak gampang dibantah. Mereka itu berpendapat bukan tanpa ilmu. Walaupun hati ini belum merasa puas, karena masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.”

S: “Syukurlah kalau Nak Khoirul memahaminya. Kita memang butuh tabayyun dengan orang yang berbeda pendapat. Akan lebih baik lagi, kalau Nak Khoirul langsung belajar dari kitab-kitab para ulamanya, tentu akan banyak didapati alasan-alsasan yang mempunyai sandaran Al-Qur'an dan Sunnah, daripada sekedar alasan dari saya yang dho'if.”

Rabu, 11 November 2009

DILEMA SIMALAKAMA (4)

K: “Kalau kemenangan itu akan datang pada saat orang baik sedikit, lalu apa rahasianya mereka bisa menang, Pak?”

S: “Tentunya karena mereka mematuhi wasiat Rasul. Wasiat untuk orang-orang yang hidup di akhir zaman.”

K: “Apa wasiat beliau?”

S: “Wasiat yang telah kita diskusikan tadi pagi, yaitu wasiat untuk ruju' (kembali) kepada Kitabullah, Sunnah Rasulullah, Sunnah Khulafaur Raasyidin, menggigitnya erat-erat dengan gigi-gigi geraham serta menjauhi semua kelompok (firqah) yang ada, walaupun harus mati dalam keadaan demikian.” (Lihat hadits-hadits tentang perpecahan umat yang telah disampaikan sebelumnya)

DILEMA SIMALAKAMA (3)

K: “Pak Sholeh, tadi Bapak telah menjelaskan satu sifat dari sifat-sifat hizbullah, yaitu menjaga dan menyerukan persatuan Islam. Tolong Bapak sebutkan sifat-sifat yang lain!”

S: “Mereka itu sesuai firman Allah: Asidda'u 'alal kuffar, ruhama'u bainahum (keras terhadap orang kafir, berkasih sayang sesama mereka).”

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…..” (Q.S. Al Fath 48)

K: “Tolong Bapak sebutkan ciri hizbullah yang lain!”

S: “Mereka menyerukan agar kaum wanita muslimah kembali ke rumah untuk mendidik generasi muda Islam, sebagai kewajiban yang telah lama ditinggalkan atau sengaja dilupakan, yaitu perintah Allah 'azza wajalla: "Wa qorna fii buyuutikunna!"-dan hendaklah kamu tetap di rumahmu- (Al Ahzab : 33). Namun Ananda, diantara mereka justru ada yang menjadi anggota parlemen, bercampur dengan laki-laki dan orang-orang kafir.”

DILEMA SIMALAKAMA (2)

K: “Kalau begitu, apa konsep Persatuan Islam menurut Bapak?”

S: “Yaitu sebuah lingkaran besar kaum muslimin yang mengatakan Lailaaha illallah Muhammaddarrasulullah, menjalankan kitabullah, Sunnah Nabi serta Ijma’ para shahabat. Mereka itu adalah saudara, sehingga wajib dibela. Yang di luar lingkaran itu adalah musuh.”

K: “Kalau melihat konsep yang sederhana itu, saya berkesimpulan bahwa Islam itu ya Islam, tidak butuh lagi dengan organisasi atau perkumpulan. Bukankah begitu?”

S: “Organisasi/perkumpulan itu bisa saja diperlukan, yaitu sebagai sarana bagi kita untuk mempermudah dakwah dan menyerukan manusia kepada lingkaran besar Islam. Tapi kalau organisasi/perkumpulan/kelompok/partai itu didirikan untuk mengajak manusia masuk kepada kelompok mereka, maka mereka telah membuat sebuah lingkaran kecil di dalam lingkaran besar kaum muslimin. Organisasi seperti inilah yang justru akan memecah belah umat. 
Imam Malik berkata, ‘Apabila Anda melihat suatu kelompok dalam Islam yang menyerukan Umat Islam masuk kepada kelompoknya, bukan menyerukan kepada Islam, maka ketahuilah bahwa kelompok itu adalah sesat.’ Ini bukan kata saya, ini kata Imam Malik.”

DILEMA SIMALAKAMA (1)

Berikut ini adalah sebuah file lama yang saya dapatkan dari seorang teman -semoga Allah merahmatinya. Insya Allah masalah yang disajikan dalam dialog ini adalah masalah yang tidak asing lagi di negeri ini. Satu lagi, ada beberapa tambahan atau lebih tepatnya penyertaan dalil yang lebih jelas tentang masalah yang dibahas. Semoga Allah merahmati -memberikan petunjuk dan pemahaman- bagi antum.

Assalamu 'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Meneruskan apa yang ana dapatkan dari seorang ikhwan, sebuah dialog yang disusun berdasarkan diskusi yang terjalin dengan aktivis-aktivis partai. Semoga bermanfaat dan memberikan pencerahan kepada kita semua dengan maraknya partai-partai Islam saat ini. Bagi yang ingin mendapatkan file doc, silahkan menghubungi ana via japri.
Wassalamu 'alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Minggu, 04 Oktober 2009

BENARKAH SYAIKH MUQBIL MENGAJARKAN & PRO TERORRIS?

Benarkah Syaikh Muqbil pro terorisme, dan juga mengajarkan paham sesat tersebut kepada murid-muridnya?

Menjawab pertanyaan di atas, alangkah baiknya kita mendapat verifikasi langsung dari para alumnus yang pernah belajar di Pesantren Syaikh Muqbil. Untuk itu di sini kami ketengahkan jawaban dari Ustadz Luqman.

Telah ditulis di sekian media yang amat mencemarkan nama baik ulama kami, Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi’i, Yaman, sbb :
“Salafi Mukbil adalah aliran salafi yang didirikan Syekh Mukbil ibn Hadi al-Wad’i. Syaifuddin belajar aliran itu di Yaman pada 1991.” ( Densus Bidik Jamaah Ansharut Tauhid dan Abu Bakar Ba’asyir. Bogor.net 30/09)